Kebonan, 25 Agustus 2025 – Kreativitas dalam mengelola limbah rumah tangga kembali ditunjukkan melalui kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang diselenggarakan di Resto & Café AlasWatu Kebonan. Kegiatan ini diikuti oleh 27 ibu-ibu PKK Desa Kebonan dan berlangsung interaktif. Acara dibuka dengan penyampaian materi mengenai bahaya pembuangan minyak jelantah secara sembarangan. Minyak bekas yang langsung dibuang dapat mencemari lingkungan, menyumbat saluran air, hingga menimbulkan potensi masalah kesehatan. Peserta diberi pemahaman tentang pentingnya mengelola limbah rumah tangga dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Setelah sesi sosialisasi, peserta dibimbing dalam demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi. Tahapan dimulai dari penyaringan dan pemurnian minyak jelantah, pemanasan, pencampuran dengan bahan tambahan seperti asam stearat dan minyak esensial, hingga pengecoran ke cetakan. Para peserta berkelompok dan berkesempatan mencoba langsung proses tersebut dengan pendampingan fasilitator. Tidak hanya berhenti pada praktik, sesi diskusi dan tanya jawab juga berlangsung aktif. Peserta menanyakan berbagai hal, mulai dari tips menghasilkan lilin berkualitas hingga peluang pengembangan produk sebagai usaha rumah tangga. Hasil kegiatan ini adalah lilin aromaterapi beraroma lavender yang padat dan layak digunakan. Produk tersebut bukan hanya bermanfaat sebagai sumber cahaya alternatif, tetapi juga memiliki nilai jual sebagai kerajinan tangan. Dari sisi sosial, kegiatan ini berhasil menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola limbah dengan bijak. Dari sisi ekonomi, lilin aromaterapi memiliki potensi menjadi produk UMKM desa dengan pasar yang cukup luas. Meski berjalan lancar, kegiatan ini menemui beberapa kendala, seperti lamanya waktu pendinginan lilin dan ketidakterbiasaan peserta menggunakan alat-alat tertentu. Namun, solusi praktis seperti membawa pulang cetakan lilin untuk pengerasan di rumah serta penggunaan peralatan sederhana berbasis kebutuhan rumah tangga berhasil menjadi alternatif. Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Ke depan, direkomendasikan adanya pelatihan lanjutan yang tidak hanya fokus pada teknik pembuatan lilin, tetapi juga strategi pengemasan, pemasaran, hingga pengembangan usaha. Dengan begitu, lilin aromaterapi berbahan minyak jelantah dapat benar-benar berkembang menjadi produk unggulan UMKM Desa Kebonan.