Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok RG 5 menyelenggarakan penyuluhan tentang Penyakit Paru Obstruktif Kronis dan melakukan screening bersama yang dibantu oleh Tim Residen Radiologi di SD Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali pada hari Minggu (28/07/2024). Program Kerja Penyuluhan dan Screening Penyakit Paru Obstruktif kronis merupakan salah satu program yang diselenggarakan sebagai upaya pemberdayaaan masyarakat dalam rangka penemuan kasus PPOK dini di Desa Kebonan. Kegiatan ini diharapkan mampu menurunkan angka kejadian PPOK dan mendeteksi penyakit tersebut sedini mungkin. Kegiatan penyuluhan dan screening PPOK diikuti oleh 40 warga Desa Kebonan. Dalam sambutannya, Pak Mukosim selaku Bayan dari Desa Kebonan, berharap kegiatan ini bisa menjadi bekal ilmu masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan paru-paru, khususnya penyakit paru obstruktif kronis. Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan penyuluhan yang dilakukan oleh TIM KKN FK UNS RG 5. Penyuluhan ini diharapkan menjadi bekal dasar masyarakat untuk mengerti gejala yang dapat timbul pada PPOK dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dari dr. Muchtar Hanafi, M.Sc., Sp.Rad. dan dr. Notariana Kusuma Astuti, Sp. Rad. mengenai perbedaan gambaran paru pada orang yang merokok dan tidak merokok. Kegiatan ini diselingi dengan pretest dan posttest untuk melihat peningkatan pemahaman dari masyarakat mengenai PPOK. Setelah penyuluhan dilakukan, salah satu dari Tim Residen Radiologi UNS memimpin masyarakat yang datang untuk melakukan senam Anti PPOK yang dimulai dari pergerakan sendi kepala, leher, tangan, dan panggul. Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat yang datang diminta melakukan pendataan dan pengecekan tanda-tanda vital yang dilanjutkan dengan screening menggunakan Kuesioner PUMA sebagai scoring deteksi dini penyakit paru obstruktif kronis yang sudah dilakukan pencetakan sebelumnya dan metode auskultasi pada sebagian warga yang terindikasi. Kegiatan screening dibantu oleh Tim Residen Radiologi yang berasal dari FK UNS. Untuk memperkuat dampak dari kegiatan ini, Tim KKN FK UNS juga berencana untuk melakukan tindak lanjut berupa kunjungan berkala ke rumah-rumah warga yang berisiko tinggi terkena PPOK. Kunjungan ini bertujuan untuk memonitor kondisi kesehatan paru-paru mereka dan memberikan pendampingan lebih lanjut terkait pengelolaan penyakit ini. Selain itu, rencana untuk membentuk kelompok dukungan bagi perokok yang ingin berhenti merokok juga sedang dipertimbangkan, dengan harapan dapat mengurangi prevalensi merokok di Desa Kebonan dan sekitarnya. Kegiatan penyuluhan dan screening PPOK ini diharapkan dapat menjadi suatu langkah awal dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya merokok. Kegiatan ini mengharapkan pemberdayaan masyarakat Desa Kebonan dalam rangka penemuan kasus PPOK dini sebagai langkah awal percepatan penurunan angka PPOK.