
Pemanfaatan Ampas Kopi sebagai Bahan Alternatif pada Pembuatan Sabun Cuci Piring
Ditulis oleh Admin
Pada: 20 Apr 2024
Kategori: Berita Terkini
Dilihat: 98 kali
Kopi merupakan produk perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Di tengah maraknya budaya kopi yang sedang berkembang, kebiasaan minum kopi telah menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari gaya hidup banyak orang di seluruh dunia. Pada masa puncaknya, konsumsi kopi dapat mencapai 5 kg perhari di setiap warung kopi. Budaya ini menyebabkan tumbuhnya warung atau kedai kopi di banyak daerah, termasuk di Desa Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Seiring dengan tingginya konsumsi kopi sebagai minuman yang menjadi trenbudaya zaman milenial ini, mengakibatkan kenaikan produksi limbah organik secara signifikan yang dihasilkan dari proses penyeduhan kopi di berbagai tempat seperti rumah tangga, kedai kopi dan industri pengolahan kopi berupa ampas kopi. Banyaknya ampas kopi seringkali hanya menjadi limbah yang belum di daur ulang menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat mengakibatkan masalah lingkungan.
Limbah ampas kopi masih memiliki kandungan seperti kafein, asam organik, dan antioksidan. Selain itu, ampas kopi juga mengandung 2,28% nitrogen, 0,06% fosfor dan 0,6% kalium serta memiliki pH berkisar 6,2 pada skala pH. Berdasarkan kandungan tersebut maka ampas kopi akan diolah menjadi sabun cuci piring. Sabun cuci piring merupakan cairan kental bening berwarna yang memiliki fungsi sebagai pembersih peralatan makan dan dapur yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Sabun cuci piring dari ampas kopi tidak melalui proses ekstraksi sehingga kandungan senyawa di dalamnya masih terjaga. Ampas kopi yang digunakan pada sabun cuci piring memiliki sifat anti bakteri yang efektif.
Berdasarkan hal tersebut, Tim UNNES GIAT 8 memberikan solusi inovatif dengan mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan tentang pemanfaatan ampas kopi pada sabun cuci piring dalam membantu meningkatkan kesejahteraan rumah tangga dan memperkuat ekonomi lokal warga Desa Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.
Tempat dan waktu pelaksanaan : Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Kebonan pada Selasa, 05 Maret 2024
Peserta
Kegiatan dihadiri oleh Ibu-ibu Kader Posyandu Desa Kebonan
Hasil program
Hasil dari program ini adalah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya ibu rumah tangga terhadap pentingnya pengelolaan limbah organik ampas kopi, pengurangan penggunaan bahan kimia serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam pengolahan limbah organik ampas kopi. Dengan ini ibu-ibu dapat membuat dan pempraktikan pembuatan sabun cuci piring dari ampas kopi sendiri dirumah dengan bahan yang sudah dijelaskan sehingga menghemat pengeluaran rumah tangga untuk pembelian sabun cuci piring.
Kendala
• Kendala dalam pelaksanaan program kerja ini adalah tempat pelaksanaan program pada ruangan terbuka sehingga tulisan pada PPT kurang jelas
• Belum adanya brosur langkah-langkah pembuatan sabun cuci piring
Solusi
• Tempat pelaksanaan dilakukan pada ruangan tertutup atau tempat yang tidak terlalu banyak cahaya sehingga PPT materi dapat dilihat dengan jelas dan mampu dipahami peserta
• Memberikan brosur langkah-langkah pembuatan sabun cuci piring kepada para peserta
Evaluasi
Program kerja pemanfaatan ampas kopi pada sabun cuci piring alangkah lebih baiknya diadakan pada perkumpulan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Melihat pembuatan sabun cuci piring ini dapat menghemat pengeluaran, meningkatkan kesejahteraan rumah tangga dan juga dapat meningkatkan ekonomi lokal.